Kementan Dorong Peningkatan Export Tanaman Hias
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito (kiri) berbarengan Direktur Buah serta Florikultura Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Liferdi Lukman (kanan) mengevaluasi satu diantara stan pada Agri-Flori Expo Kota Magelang. (Heru Suyitno)
apabila dibanding dengan komoditas lain, keuntungan upaya flori ini dapat delapan kali lipat
Magelang (ANTARA) - Kementerian Pertanian memajukan peningkatan export tanaman hias atau flori mengingat permohonan konsumen di luar negeri lumayan tinggi, kata Direktur Buah serta Florikultura Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Liferdi Lukman.
"Peningkatan kita ke depan itu orientasinya bertaraf ekonomi serta bila dapat kita mengharapkan export," ujarnya selesai pembukaan Agri-Flori Expo di Kota Magelang, Jawa Tengah, Jumat.
Dia mengatakan export flori terus bertambah, minggu depannya ada permohonan bunga krisan putih dari Jepang 10.000 batang tapi cuma dapat menyiapkan 6.000 batang.
"Kami memandang harapan untuk export flori ini ke depan cukup terbuka lebar serta ini dapat berubah menjadi usaha untuk memajukan perekonomian, ditambah lagi untuk kota walaupun lahannya terbatas tapi flori ini sebagai komoditas yang seksi, ia tak memerlukan area yang luas," ujarnya.
Dia mengatakan apabila dibanding dengan komoditas lain, keuntungan upaya flori ini dapat delapan kali lipat.
"Flori ini sebagai komoditi fesyen, jadi komoditas flori ini tidak sempat berhenti ia tetap akan bertumbuh serta harga menjanjikan," ujarnya.
Lihat juga: Festival Florikultura 2019 akan hadirkan 200 penggemar tanaman hias
Dia mengatakan pengalaman sampai kini komoditas yang diciptakan cuma dalam nilai kecil, jadi tak membuat exportir tertarik, oleh karena itu harus dirubah.
"Dengan demikian kami perlu support wilayah, beberapa kepala wilayah yang memiliki loyalitas, terhitung untuk buah-buahan bila ada wilayah yang loyalitas siap menjadi kunci buah-buahan kita akan kontrak hingga dari mula kita rancang untuk export," ujarnya.
Menurutnya, Kota Magelang memiliki potensi peningkatan pasar flori yang gemilang, sekurang-kurangnya untuk mengonsumsi internal. Semisalnya ada peraturan dari wali kota biar kantor pemerintah serta hotel tak ada lagi bunga-bunga plastik. "Bila ada peraturan semacam ini jadi pasarnya ada jadi upaya flori akan bertumbuh, bila ada program semacam ini kami siap beri dukungan," ujarnya.
Dia menjelaskan Kementerian Pertanian pada lima tahun ke depan coba menggagas program yang tidak serupa. "Rata-rata di Kementan itu lebih pada pemerataan, jadi hampir semua pemerintah tingkat II itu ada kesibukan akan tetapi kecil-kecil, tapi ke depan akan coba meningkatkan area yang nilai ekonomi tambah besar," ujarnya.
Dia mengatakan untuk Jawa Tengah ada 9 wilayah tingkat II yang akan jadikan kunci buah-buahan, diantaranya manggis, mangga, duren, lalu pula tanaman hias.
"Kami memandang untuk kota lebih sesuai pilihan komoditinya ialah flori atau tanaman hias sebab kota itu perlu keindahan," ujarnya.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonndito menjelaskan di kota itu lahannya sempit jadi harus produktif.
"Singapura itu lahannya sempit tapi bunga-bunganya, buah-buahnya melewati kita, ini mengisnpirasi kita, nyatanya kota atau negara layanan itu dapat dikondisikan," ujarnya.
Dia mengatakan Agri-Flori Expo baru diadakan tiga tahun paling akhir serta didambakan tetap bertambah.
"Jangan cuma menyertakan lokal, tapi regional sukur internasional. Masalah ini udah bertambah sesuai sama visi Kota Magelang, kotanya kecil tapi memiliki harapan yang besar jadi kota layanan yang modern pintar didasari penduduk yang sejahtera serta religius. Kota layanan harus dapat menyiapkan terhitung agri flori ini," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar